Pancoran Mas | https://jurnaldepok.buzz
Alumni Pondok Pesantren Darussalam Gontor mengapresiasi program calon wali-wakil wali kota Depok nomor urut 2, H. Supian Suri-Chandra Rahmansyah yang peduli akan pondok pesantren, guru agama serta guru madrasah.
Ketua GASS D1, Rohmat Rospari mengatakan, Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober menjadi momen terbaik bagi pasangan Supian-Chandra untuk lebih peduli lagi terhadap keberadaan santri dan pondok pesantren.
Melalui Relawan GASS D1, alumni Muda Gontor dan simpatisan mengapresiasi janji kampanye Supian-Chandra yang akan memperhatikan guru agama, madrasah dan pondok pesantren di Kota Depok.
“Kami mengapresiasi Calon Wali Kota Depok, Supian Suri yang berkomitmen meningkatkan perhatian terhadap sektor pendidikan agama utamanya pengembangan madrasah negeri dan pondok pesantren yang ada di Kota Depok,” ujar Rohmat, kemarin.
Alumni Gontor tahun 1998 inipun mengungkapkan, di Kota Depok terdapat kurang lebih 90 pondok pesantren yang bisa diberdayakan dan diajak kerjasama untuk membentuk pemahaman agama dan keberagaman yang moderat dan cinta tanah air, serta membentuk perilaku yang mendorong terciptanya kerukunan hidup beragama.
Selain itu, sambungnya, keberadaan ponpes mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berdaya dalam memenuhi kebutuhan pendidikan warga negara dan kesejahteraan sosial masyarakat.
“Dalam Perda Kota Depok Nomor 1 Tahun 2022 tentang fasilitas penyelenggaraan pesantren tercantum beberapa poin yang sayangnya saat ini belum dimaksimalkan oleh Pemkot Depok,” jelasnya.
Rohmat mengatakan, ruang lingkup Perda Kota Depok Nomor 1 Tahun 2002 tentang fasilitas penyelenggaraan pesantren yang saat ini belum dimaksimalkan oleh Pemkot Depok meliputi fasilitasi penyelenggaraan, koordinasi dan komunikasi, sinergitas kerjasama dan kemitraan, sistem informasi, monitoring dan pembinaan dan pendanaan.
“Kami yakin Pak Supian Suri akan lebih memperhatikan guru agama, madrasah dan pondok pesantren di Kota Depok, baik dengan memaksimalkan perda pesantren yang sudah ada maupun bersinergi dengan stakeholder terkait di tingkat pusat, provinsi dan daerah,” ungkapnya.
Terlebih, lanjutnya, bahwa sesungguhnya latar belakang pendidikan Supian Suri sebelum menimba ilmu di STPDN, beliau merupakan seorang santri di Pesantren Sirna Bakti PUI Bogor.
“Ayo para santri, kiai, lembaga pesantren dan masyarakat Kota Depok kita pilih Supian Suri sang santri birokrat nomor urut 2 pada, 27 November 2024 nanti,” ajaknya.
Sementara itu, Ihsan Ramadan, Anggota GASS D1 dan Alumni Gontor 2015 baru tahu bahwa ada perbedaan antara Supian Suri dan Imam Budi Hartono (IBH).
“Supian Suri selain birokrat ternyata seorang santri dan putra dari seorang kiai yang tentunya didukung oleh para santri dan para kiai yang ada di Kota Depok. Sementara IBH yang katanya didukung seorang kiai tapi bukan seorang santri dan bukan putra dari seorang kiai,” tandasnya.
Dalam beberapa kesempatan Calon Wali Kota Depok, Supian Suri mengungkapkan, dirinya merasa prihatin dengan minimnya perhatian terhadap pondok pesantren.
“Padahal Depok sudah memiliki perda nya, namun implementasi dari perda itu belum kelihatan sampai saat ini. Dari itu, kami berkomitmen adanya perwal dari Perda Pondok Pesantren dan itu akan kami implementasikan dalam kegiatan yang nantinya memberikan perhatian kepada pondok pesantren,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji